It's Not Goodbye

Posted on 04.01 by Dandelion Senja | 2 komentar




Kupunguti harapan-harapan yang tercecer di sepanjang jalan menuju tempatmu
Asamu menggantung, menetes lesap, kemudian lindap…
Langkah gontai ikuti kepak lelah sayap yang mengantar
Pada petikan jemari dan nyanyian para malaikat, kuselipkan doa yang tak henti…
Aku tahu senja telah merenta padahal mimpi belum lagi bermula.
Tentang kita…

Pada senyum tenang dibibirmu yang membiru aku menangis,
seakan makna yang kau siratkan menusukku dengan indah.


Maklumilah bila kelak kupanggil berulang namamu...
Sebab memang akan selalu ada masa bagi setiap jiwa untuk merindukan seseorang yang dulu pernah ada saat sajaknya terabaikan oleh yang lain. Akan selalu ada masa bagi setiap hati untuk merindukan seseorang yang selalu ada menghapus genangan embun dipipi mereka.

…….

Masih sama,
Kau dan sayap merpati
Yang menari indah dilabuhan senja…
Nantikan aku di senja berikutnya
Saat jemarimu dapat kugenggam kembali…

Kau benar, takkan ada yang sanggup terhapus meski liang tenang telah menjadi tempatmu kini. 
Namamu, wajahmu, senyummu, tawamu…segalanya
Peti, liang lahat, nisan…tak ada yang benar-benar mampu mengubur setiap insan, kau dan mereka yang telah tiada. Yang telah hidup dalam keindahan hati, yang pernah menorehkan kenangan terindah untuk jiwa-jiwa yang masih tertinggal bersamaku di sini.

The Winner

Posted on 20.38 by Dandelion Senja | 2 komentar




Masih saja kucari bayangku pada binar matamu, namun tak ada. 
Takkan ada namaku dan segala tentangku di sana. 
Aku tersenyum saat kekecewaan masih saja kutemukan.

Sejak jemariku mulai terlatih untuk mengukir namamu, sampai pada detik saat senyum pelangi mengiringimu kini. Tak pernah ada yang kusesalkan sungguh. 
Karena mencintaimu adalah satu-satunya yang bisa kulakukan untukmu.

Tak pernah kurasakan rasa itu menghilang, ia selalu berdiam bersamaku di sini. 
Melihatmu membentang senyum bersamanya, mutiara hatimu. 
Satu-satunya hati telah kau titipkan padanya. 
Kuharap ia mampu menjaganya. Sebab kau sungguh tak pantas terluka…

Mungkin dia adalah seseorang yang memang teruntuk bagimu. 
Seseorang yang mampu menuntunmu pada gegores rindu yang mungkin sebelumnya belum pernah kau rasakan. 
Melihatmu berani mencintai sudah cukup bagiku untuk membangun senyum dan mengucapkan selamat padamu. 
sesederhana ini cinta, tersenyum untuk yang di cinta.
Semoga bahagia...

Still (Tentang sebuah keikhlasan)

Posted on 08.11 by Dandelion Senja | 2 komentar



Dan hari ini pun tiba…

Saat di mana mataku menatap sendu dirimu yang menjauh pergi. Tak ada yang harus kau sesalkan, sebab dulu aku pernah berjanji pada malam untuk melepasmu pergi kala langkahku melemah. Lemah lelah mengikuti arah hujanmu, lelah menyembunyikan adanya kelam dimata penuh binarku.

Betapa aku masih percaya, hati tak bisa berubah secepat itu. Hanya terlalu awal untuk menilai itu cinta, mungkin. Dan saat malam meniadakan senjaku…lihatlah kilauan bintang penuh pesona di sana. Takkan kau temukan lagi aku. Jinggaku takkan bersemayam disana.

Berjalanlah sayang, temukan jalan menuju rumahmu. Bintang-bintang itu akan menuntunmu pada cahaya yang tepat. Yang mengertimu, yang tak perlu kau minta untuk menggenggam satu per satu rintikmu. 

Maaf hanya sebatas ini perjuanganku. Maaf atas kelemahan yang kusebut kekuatan, untuk mencintaimu.

Rinai demi rinai yang pernah kugenggam untukmu, akan tetap kusimpan di sini. Untuk sebuah rasa yang abadi…
Berbahagialah…