Karena berbeda (?)

Posted on 06.02 by Dandelion Senja | 0 komentar


"Sudah cukup lama perjalananku. Berjalan, merangkak, terjatuh, bangkit, berlari, dan tak jarang melarikan diri. Mencari mata yang tak hanya bisa melihat yang “terlihat”. Mencari mata yang bisa terhubung dengan hati, melihat dari beberapa sisi tak hanya dari sisi dirinya sendiri. Mencari yang bukan penghakim, tapi penasihat…"

Banyak kisah seperti ini, terlalu banyak. Saya mendengar, melihat, bahkan pernah merasakan dan mengalaminya sendiri (meski belum terlanjur begitu jauh).

Catatan kali ini saya akan bercerita mengenai kisah orang lain saja. Kisah saya lain kali saja :D

Suatu Malam, teman saya bercerita mengenai kedekatannya dengan seorang lelaki baik hati yang sayangnya tidak sejalan dengannya. Keduanya memiliki agama yang lumayan kuat, maksud saya…imannya. Mereka beribadah dengan rajin, dan sang lelaki termasuk dalam kepengurusan di gerejanya. Keduanya sama-sama baik menurut saya…lalu apa yang salah? Bukankah orang baik berhak mendapatkan orang yang baik pula?

Mengapa…mengapa…dan mengapa?

Seringkali kata mengapa menghiasi percakapan saya dengan teman saya itu. Yeah, terlalu banyak mengapa yang tak bisa saya jawab. “Kenapa nggak boleh?”, “Kenapa harus dengan yang seiman?”, “kenapa dan ada apa dengan agama?”, dan masih banyak mengapa-mengapa lain yang sebenarnya seputar itu-itu lagi, yang sebenarnya punya satu inti, “Kenapa tidak boleh menjalin hubungan dekat dengan yang tidak seagama?”

Dan saya hanya bisa jawab, “Tidak tahu…”

Saya tidak mau jadi terlihat sok tau. Saya bukan ahli agama. Saya percaya semua yang terjadi adalah cerita yang Tuhan tulis untuk setiap individu ciptaanNYA, termasuk kebetulan sekalipun. Lalu, perasaan seperti itu apa datangnya bukan dari Tuhan??


kisah selanjutnya...

Kali ini dari kakak kelas saya sewaktu di SMA. Seorang lelaki. Dia periang, mudah bergaul, dan tampan. Kakak perempuan saya pernah suka sama dia :’D

Entah bagaimana saya bisa menjadi satu dari sekian banyak temannya. Teman yang berkesempatan mendengar langsung ceritanya.

Dia menjalin hubungan dengan seorang gadis manis, adik tingkatnya di SMP. Keduanya nampak sangat bahagia, mereka tersenyum, tertawa…seperti tidak ada beban. Tapi siapa yang mengira banyak sekali luka dibalik semua yang terlihat sempurna itu?

Pertentangan keras datang dari keluarga mereka. Pihak laki-laki yang beragama katholik yang sepertinya paling menentang hubungan itu. Keduanya sama-sama sakit…tapi keduanya berhasil saling menyembuhkan. Mereka masih terlihat bahagia, tersenyum lagi, tertawa lagi. Lagi-lagi beban hubungan mereka tidak terlihat.

Keduanya mencoba menutup telinga dari setiap sindiran keluarga, mereka menutup mata atas pandangan orang lain. Mereka tetap berjalan di jalan masing-masing untuk sama-sama berjuang menemukan jalan. Berdoa, yang satu melipat tangan dan yang satu menengadahkan tangan.

Mereka bertahan dan berdiri dalam satu kepercayaan bernama cinta…

Tapi, betapapun mereka terlihat menutup telinga dan mata…saya tahu mereka mendengar. Saya tahu mereka memikirkan, saya tahu mereka tidak pernah ingin menyakiti keluarga mereka.

Dan akhirnya, mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bukan waktu yang singkat, delapan tahun : ) Delapan tahun mereka berjuang. Delapan tahun keduanya saling menguatkan, bertahan di tengah pertentangan.

Saya sempat menyayangkan perpisahan mereka. Tapi…yeah seperti yang saya bilang sebelumnya, Semua yang terjadi adalah cerita yang Tuhan tulis untuk setiap individu ciptaanNYA. Termasuk kebetulan sekecil apapun…kebetulan yang tak semuanya bisa dimengerti.

Dan kisah mereka adalah salah satu cerita yang diperuntukkan oleh Tuhan kepada mereka.

Kalian adalah pasangan yang hebat… Terimakasih : )

For My Beloved Parents

Posted on 13.39 by Dandelion Senja | 2 komentar


6 Oktober 12
Catatan di suatu pagi berhujan…







Ketika ketakutanku berhembus seolah lebih kencang dari detak keyakinanmu,
Ketika  keegoisanku berdegup seolah lebih keras dari jerit hatimu;
Gagu,
Hening,
Bisu.
Hanyalah kata “maaf” dalam hati yang tak bisa kualirkan…
dan maaf lagi untuk itu :(

Ketika kau ingin raga lelahmu merebah dibahuku, namun waktu berjalan merenta seolah lebih cepat dari langkah kecilku; bisakah kau menungguku?
Ketika rasa lelahku berteriak lebih hebat dari keinginanmu; ingatkan dan ajarkan aku…

Ketika ternyata cahaya kecil redupku tak mampu mendekapmu saat senja bersiap lelap, atau sekedar hangatkanmu…
Ketika ternyata aku bukanlah sayap manis yang menghantarkanmu pada labuh kebahagiaan…
Ingin sekali rasanya aku pergi, agar tak ada lagi rinai yang melesap dari kecewamu atas diriku.

Maaf jikalau aku tak bisa menjadi titipan terindah. . .

Engkaulah cahaya yang mendekap ketika gulita meniadakan terang
Engkaulah pemilik sayap kasih tanpa tepi, membentang luas pada cakrawala kehidupan
Engkaulah kehangatan saat gigil seolah bertahan menyelimuti raga …

Terimakasih…aku mencintai kalian….

Hopes

Posted on 13.28 by Dandelion Senja | 1 komentar


Jum’at 5 Oktober 2012, 05:15 AM





Bismillah…
Tuhanku yang Maha Baik,
Mereka kupinjam sejenak dari-Mu, senja-senja itu…
pun kepak sayap yang turut meneduhkanku.
Sejenak… dan aku tahu itu.
Maka, sebelum senja berpulang dan sampai pada gerbang yang menjadikannya kelam hingga gulita,
izinkan waktu memihakku, Tuhan. . .
Waktu untuk kulukiskan gurat senyum diantara jingga di sana, di langit merenta  itu…
Sebab, sampai detik ini aku belum mampu…
Beri aku dan senja waktu, biarkan senja-senja reguk manis kebahagiaan yang Kau beri atasku…

Tuhanku yang Maha Baik,
Kau tahu seberapa besar aku merasa sayapku tak mampu terbangkan senja…
Maka, beri hatiku keteguhan untuk tetap yakin mengepak
hingga kutemukan naungan bahagia untuk senja-senja terkasih…

Amin Ya Rabbal Alamiinn…

………………………………………

 Cita-cita dalam hidup aku, memang banyak…. Diantaranya:
1.       Aku ingin jadi apa saja (yang baik) yang bisa buat mereka, ayah dan ibuku bahagia.
2.       Aku ingin diberi kesempatan dan saat aku sukses nanti, mereka masih ada bersamaku di dunia ini, ikut tersenyum bersamaku…
3.       Aku ingin hingga saat itu tiba, saat dunia masih berputar untuk mendukung impianku…niatku tulus dan tetap tulus sampai akhir kelak.
4.       Dunia dan seisi jagad raya mengamini doaku dan turutlah mereka berbahagia….AMIIN YA RABBAL ALAMINN…”

**PS: Tuhanku yang kusayang, Maaf…aku minta terlalu banyak pagi ini…**