Karena berbeda (?)
"Sudah cukup lama
perjalananku. Berjalan, merangkak, terjatuh, bangkit, berlari, dan tak jarang
melarikan diri. Mencari mata yang tak hanya bisa melihat yang “terlihat”.
Mencari mata yang bisa terhubung dengan hati, melihat dari beberapa sisi tak
hanya dari sisi dirinya sendiri. Mencari yang bukan penghakim, tapi penasihat…"
Banyak kisah seperti
ini, terlalu banyak. Saya mendengar, melihat, bahkan pernah merasakan dan
mengalaminya sendiri (meski belum terlanjur begitu jauh).
Catatan kali ini saya
akan bercerita mengenai kisah orang lain saja. Kisah saya lain kali saja :D
Suatu Malam, teman
saya bercerita mengenai kedekatannya dengan seorang lelaki baik hati yang
sayangnya tidak sejalan dengannya. Keduanya memiliki agama yang lumayan kuat,
maksud saya…imannya. Mereka beribadah dengan rajin, dan sang lelaki termasuk
dalam kepengurusan di gerejanya. Keduanya sama-sama baik menurut saya…lalu apa
yang salah? Bukankah orang baik berhak mendapatkan orang yang baik pula?
Mengapa…mengapa…dan
mengapa?
Seringkali kata
mengapa menghiasi percakapan saya dengan teman saya itu. Yeah, terlalu banyak
mengapa yang tak bisa saya jawab. “Kenapa nggak boleh?”, “Kenapa harus dengan
yang seiman?”, “kenapa dan ada apa dengan agama?”, dan masih banyak
mengapa-mengapa lain yang sebenarnya seputar itu-itu lagi, yang sebenarnya
punya satu inti, “Kenapa tidak boleh menjalin hubungan dekat dengan yang tidak
seagama?”
Dan saya hanya bisa
jawab, “Tidak tahu…”
Saya tidak mau jadi
terlihat sok tau. Saya bukan ahli agama. Saya percaya semua yang terjadi adalah
cerita yang Tuhan tulis untuk setiap individu ciptaanNYA, termasuk kebetulan
sekalipun. Lalu, perasaan seperti itu apa datangnya bukan dari Tuhan??
kisah selanjutnya...
Kali ini dari kakak
kelas saya sewaktu di SMA. Seorang lelaki. Dia periang, mudah bergaul, dan
tampan. Kakak perempuan saya pernah suka sama dia :’D
Entah bagaimana saya
bisa menjadi satu dari sekian banyak temannya. Teman yang berkesempatan
mendengar langsung ceritanya.
Dia menjalin hubungan
dengan seorang gadis manis, adik tingkatnya di SMP. Keduanya nampak sangat
bahagia, mereka tersenyum, tertawa…seperti tidak ada beban. Tapi siapa yang
mengira banyak sekali luka dibalik semua yang terlihat sempurna itu?
Pertentangan keras
datang dari keluarga mereka. Pihak laki-laki yang beragama katholik yang
sepertinya paling menentang hubungan itu. Keduanya sama-sama sakit…tapi
keduanya berhasil saling menyembuhkan. Mereka masih terlihat bahagia, tersenyum
lagi, tertawa lagi. Lagi-lagi beban hubungan mereka tidak terlihat.
Keduanya mencoba
menutup telinga dari setiap sindiran keluarga, mereka menutup mata atas
pandangan orang lain. Mereka tetap berjalan di jalan masing-masing untuk
sama-sama berjuang menemukan jalan. Berdoa, yang satu melipat tangan dan yang
satu menengadahkan tangan.
Mereka bertahan dan
berdiri dalam satu kepercayaan bernama cinta…
Tapi, betapapun mereka
terlihat menutup telinga dan mata…saya tahu mereka mendengar. Saya tahu mereka
memikirkan, saya tahu mereka tidak pernah ingin menyakiti keluarga mereka.
Dan akhirnya, mereka
memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bukan waktu yang singkat, delapan
tahun : ) Delapan tahun mereka berjuang. Delapan tahun keduanya saling
menguatkan, bertahan di tengah pertentangan.
Saya sempat
menyayangkan perpisahan mereka. Tapi…yeah seperti yang saya bilang sebelumnya,
Semua yang terjadi adalah cerita yang Tuhan tulis untuk setiap individu
ciptaanNYA. Termasuk kebetulan sekecil apapun…kebetulan yang tak semuanya bisa
dimengerti.
Dan kisah mereka
adalah salah satu cerita yang diperuntukkan oleh Tuhan kepada mereka.
Kalian adalah pasangan
yang hebat… Terimakasih : )
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar di sini :)